Langsung ke konten utama

Simalakama Politik Janji Dan Kenyataan Yang Meragukan

 


Opini,_Menjelang Tahun Politik yang semakin bergulir mendekat,ribuan janji mulai bertaburan dari corong rongga udara,bahkan pamflet dan poster berserakan di setiap jalan.isi janji dipahami sebagai bagian yang melekat dalam sebuah rangkaian dari proses politik yang demokratis. Dalam perspektif demokrasi, politik tanpa janji tak patut di sebut sebagai politik. Karena politik memang tidak pernah bebas dan steril  dari janji. Namun, semanis apapun sebuah janji politik, tentu tidak pula lepas dari kepentingan orang yang mengucapkan janji tersebut.yang akhir-akhir ini mulai masuk ke pelosok-pelosok kampung untuk memperkenalkan diri sembari memberikan janji. Dengan demikian, sudah barang tentu bahasa politik yang disampaikan lewat rangkaian janji yang diucapkan tentu berkorelasi dengan konten dan konteks kepentingan yang dapat menarik simpati para pemilih. Maka, tidak usah heran jika dalam momentum politik, janji-janji itu akan tampak megah,mewah bahkan meyakinkan.

Janji sebetulnya memiliki derajat lebih jika di barengi dengan kenyataan sehingga melahirkan moral politik itu sendiri, sehingga sang penjanji akan merasa bersalah jika janjinya tak direalisasikannya.

Legitimasi pembenaran dari perspektif filsafat dalam konteks ini sejatinya janji politik tidak saja mengandung sebuah pembenaran atas kepentingan subyektif sang penjanji, juga politik harus pula dibaca sebagai rangkaian aktivitas atau kegiatan dalam mengelola aneka kepentingan dan kekuasaan.

dengan demikian, janji memang merupakan rangkaian tak terpisahkan dalam proses politik, namun ternyata tidak semua janji politik berkualitas dan bernilai demokrasi apabila tidak menunjukkan peran serta rakyat.dengan begitu terciptalah keselarasan antara pernyataan yang diucapkan atau yang dijanjikan dengan fakta sebenarnya di lapangan.

Dalam dunia politik,teori ini memegang peranan penting untuk melihat seberapa jauh kebenaran politikus terhadap janji yang di ucapkannya dengan kenyataannya.

biasanya,issue yang di bangun dalam panggung politik berkaitan dengan problematika yang kental dengan masyarakat kecil.trik ini tentu di maksudkan agar masyarakat bisa menaruh simpati.

Kebenaran idealisme dapat diukur dengan melihat konsistensi para politisi dengan janji-janji politik yang di ucapkan nya.maka jika politisi yang tidak konsisten dan mudah terombang -ambil,plin plan dan mudah lupa dengan apa yang di janjikan,atau kurang jeli melihat loyalisnya.bukan tidak mungkin,merupakan politisi yang meragukan di hari kemudian.


(Jp/Fr)